Kamis, 20 September 2012

My Dream


Ini adalah mimpi author (@prisyeong9). Tiba-tiba aja, author pengen nulis mimpi-mimpi author wkwkwk. Author berharap, bisa jadi kenyataan :) Selamat membaca ~

         Semua orang pasti menginginkan impiannya bisa menjadi kenyataan. Begitu pula denganku. Aku ingin semua impianku tercapai. Aku berusaha untuk mewujudkan semua impianku dengan berusaha. Mungkin, jika kalian membaca tulisan ini, pasti akan menganggapku remeh. Kalian pasti berfikir, semua impian-impianku ada  yang tercapai dan yang tidak. Yah, aku tahu itu.
Impian pertamaku adalah bisa mewujudkan cita-citaku. Kalian mau tahu apa cita-citaku? Sewaktu masih di taman kanak-kanak, cita-citaku adalah menjadi dokter. Kata orang tuaku, menjadi dokter itu enak. Kita bisa gampang memperoleh penghasilan dan dokter adalah perkerjaan yang mulia. Maksudnya, kita dapat menolong orang lain yang sedang sakit. Haha, setelah aku berfikir lagi, bakatku tidak ada untuk menjadi dokter. Semasa di sekolah dasar, aku berangan-angan untuk menjadi pelukis atau designer. Itu karena, aku sangat suka menggambar. Kata teman-temanku, gambaran yang aku hasilkan cukup bagus. Aku senang karena dipuji seperti itu hehe.
Tapi aku merubah lagi cita-citaku saat sudah beranjak masuk SMP. Yah, kini aku sudah masuk SMP. Semakin dewasa, aku harus merubah sikapku yang kekanak-kanakan dan manja. Perlahan demi perlahan. Aku sekarang bercita-cita ingin menjadi wartawan atau pembuat animasi. Sejak aku menekuni bahasa inggris, aku jadi ingin mewawancarai artis-artis terkenal yang berada di Korea Selatan. Itu sebabnya, aku ingin menjadi wartawan. Jika pembuat animasi, aku ingin membuat sebuah seni dengan memanfaatkan bakatku. Haha, aku tidak tahu lagi kalau cita-citaku akan berubah di bangku SMA nanti. Yang pasti, ada hubungannya dengan bakat yang kumiliki dan impianku J.
The second dreams. Aku ingin masuk ke SMA yang berstandar internasional. Aku ingin membuat orang tuaku bahagia dan aku ingin membuktikan bahwa aku bisa. Aku ingin meningkatkan kerajinan dan ketekunanku untuk belajar supaya dapat masuk ke SMA tersebut. Aku pasti bisa. Aku pasti mendapatkan nilai yang terbaik untuk dapat masuk ke sana.
Jika aku masuk kuliah nanti, ingin sekali rasanya bisa berkuliah di luar negeri. Aku ingin mengenal budaya luar, khususnya Korea Selatan hehe. Pasti tidaklah gampang untuk keliah di luar negeri. Butuh kecerdasan yang pastinya tidak sedikit. Aku ingin kuliah di salah satu universitas di Korea Selatan atau di Australia. Aku ingin berteman dengan pelajar-pelajar di sana, berbagi ilmu bersama, dll.
Yang ketiga. Seumur hidupku, aku belum pernah ke Korea Selatan. Aku bertekat, semasa hidupku, aku harus bisa ke Korea Selatan. Entah itu kuliah di sana, berlibur, atau yang lain. Aku ingin mengunjungi gangnam, tempat para artis Korea Selatan tinggal. Dan, aku ingin mengunjungi sungai Han yang katanya memiliki air yang jernih. Tidak ketinggalan, aku juga ingin mengunjungi Namsan Tower. Haha, lebih tepatnya aku ingin mengunjungi Namsan Tower bersama orang spesial yang akan mewarnai hidupku kelak. Mencicipi makanan khas Kore Selatan, melihat budayanya, melihat keanekaragaman dan keindahan panoramanya juga salah satu impianku yang ketiga.
Impian keempat, aku ingin bertemu dengan idolaku. Yah, aku menyukai Korea, tentu saja aku juga mengidolakan artisnya. Seperti Super Junior, EXO, SHINee, SNSD, dll. Aku ingin melihat mereka secara langsung. Entah itu bertemu ataupun melihat mereka saat bernyanyi dan menari. Jika aku bertemu mereka, aku tidak akan melupakan pengalaman itu. Aku tahu, mereka pernah datang ke Indonesia untuk konser. Tapi aku tidak menonton konser mereka, karena biaya yang besar dan rumahku yang jauh dari ibukota Indonesia. Aku tidak berani mengatakan pada orang tuaku juga kalau aku ingin menonton konsernya. Aku takut mereka akan memarahiku. Aku juga sadar, mereka sangat sibuk jadi tidak akan mengurus hal-hal seperti itu. Aku hanya bisa bersedih di kamar saat hari dimana para idolaku konser di Indonesia. Yah, aku iri dengan fans-fans beruntung yang dapat menonton konser. Tapi aku juga bahagia karena para idolaku senantiasa menghibur fans-fans Indonesia dengan kegembiraan dan tidak menunjukkan rasa lelah mereka.
Itulah sebagian dari mimpi-mimpiku. Aku tidak bisa mengungkapkan semuanya karena terlalu banyak yang ingin aku capai hehe. Aku berharap, keempat mimpi tersebut bisa menjadi kenyataan dalam hidupku. Usaha dan niat adalah kata kuncinya. Aku harap, mimpi kalian (yang membaca tulisan ini) juga dapat menjadi kenyataan. Certainly, dreams come true if you try it. Fighting ^^9.

Minggu, 02 September 2012

Betting Love [Part 2]


Tittle     : Baetting Love [Part 2]
Author  : @prisyeong9
Genre   : Romance, Friendship, Sad, Family
Cast     : -Lee Sungmin [Super Junior]
              -Lee Jungmin
              -Lee Nahee
              -Lee Nara
              -Lee Hyeka
              -Lee Soonkyu / Sunny [SNSD]
              -Lee Hyukjae / Eunhyuk [Super Junior]
              -Cho Kyuhyun [Super Junior]
              -Wu Yi Fan / Kris [EXO M]
              -Park Chanyeol [EXO K]


Di hari Minggu, aktivitas pagi yang selalu dilakukan Sungmin adalah mengajak Sam, anjingnya untuk berjalan mengelilingi sekitar lingkungan rumahnya. Ia mengambil tali khusus berwarna biru untuk diikatkan di leher Sam. Lalu melangkahkan kaki keluar rumah untuk berjalan-jalan bersama Sam. Waktu yang dibutuhkannya yaitu sekitar 20 sampai 30 menit.
                Biasanya ia hanya jalan-jalan dan tidak mampir ke sebuah tempat. Tapi kali ini, ia terpancing untuk mampir ke sebuah cafe yang menjual aneka macam cappucino yang lezat. Ia mengikat Sam di sebuah tiang agar anjing itu tidak kabur saat Sungmin mampir minum ke cafe itu. Ia masuk lalu duduk di kursi bernomor 7. Dan seorang pelayan menghampiri Sungmin untuk memberi daftar cappucino dan menulis apa yang mau dipesannya.
“Ini daftar cappucinonya,” kata pelayan. Sungmin lalu memilih secangkir Cappucino Tiramisu untuk dinikmatinya.
“Satu Cappucino Tiramisu.”
“Baiklah, tunggu pesanannya datang tuan,” pelayan itu meninggalkan sungmin ke meja pesanan untuk memberikan daftar pesanan Sungmin dan setelah itu kembali bertugas memberikan dan menulis daftar cappucino yang dipesan oleh pelanggan lain. 3 menit berlalu, pesanan Sungmin pun tiba. Secangkir Cappucino Tiramisu yang lezat. Setelah minum di cafe itu, Sungmin menuju pintu keluar untuk pulang. Tetapi, ia tidak sengaja menabrak wanita yang mungkin usianya sebaya dengannya.
“Mianhe,” kata Sungmin sambil membungkukkan badan 90 derajat.
“Tidak apa-apa,” balas wanita itu.
“Hei tunggu,” Sungmin memanggilnya kembali karena ada barangnya yang terjatuh. “Ini barangmu terjatuh,” ia memberikan barang itu kepada si wanita.
“Ah  iya, gamsahamnida,” wanita itu membungkukkan badan 90 derajat sama seperti yang dilakukan Sungmin tadi.
“Gwenchana. Mian, aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi,” pinta Sungmin sambil tersenyum.
“Iya, sampai jumpa,” wanita itu membalas senyuman Sungmin. Saat Sungmin keluar dari restoran itu, ia menggumam pada diri sendiri “Sepertinya aku tidak asing dengan tatapan dan mata itu,”

***
 Bel rumah kelima saudara itu berbunyi. Itu artinya ada yang datang ke rumah itu. Dirumah hanya ada Naau belum pernah merasakan salad ini, karena kami membelinya di restoran baru,” kata Hyeka lagi yang menunjukkan kebanggan tersendiri karena sudah membawakan salad yang belum penah dimakan kakaknya.
“Gomawo Hyeka-ah,” jawab Nahee berterima kasih pada Hyeka.
“Cheonma eonni.” Sesudah mereka bercakap-cakap di depan pintu, mereka masuk ke rumah. Tiba-tiba Nara melihat Kris yang sedang duduk di sofa berwarna gold miliknya.
“Kris? Ada apa apa kau kemari? Mencariku?” tanya Nara heran.
“Ne. Aku mau mengajakmu makan nanti malam. Kau bisa kan?”
“Jam berapa?”
“Jam 7. Aku akan menjemputmu nanti. Hmm, aku mau pamit pulang,”
“Kenapa buru-buru? Pulanglah sebentar lagi saja” kata Nara.
“Ani, aku harus menjemput ayahku di bandara setengah jam lagi. Sampai jumpa nanti malam,” Lalu Kris  juga berpamitan pada Nahee dan Hyeka untuk pulang karena harus menjemput ayahnya di bandara.
“Hati-hati,” pinta Nara tersenyum.
“Ya,” jawab Kris dari jendela mobilnya.
***
 Nara sudah bersiap-siap untuk makan malam bersama Kris. Ia mengenakan gaun berwarna merah hati dengan rambut diurai. Tiba-tiba terdengar bunyi klakson. Sudah pasti itu Kris  pikir Nara. Ia pun lalu turun menuju mobil Kris yang berada di luar rumah Nara. Setelah turun dan munuju mobil Kris, ia membuka pintu mobilnya.
“Aku lama tidak?” tanya Kris.
“Ani,” jawab Nara tersenyum lebar. Mereka menuju restoran yang dirahasiakan Kris. Padahal diperjalanan, Nara sudah bertanya berkali-kali, tetapi Kris hanya menjawab ‘Sudahlah, kau pasti akan tau nanti. Jangan banyak tanya, aku sedang menyetir’.
Mereka berdua pun sampai di restoran mencurigakan itu. Menurut Nara, restoran itu biasa-biasa saja dari luar. Tetapi, saat masuk ke dalamnya, ia kagum melihat ada lilin-lilin yang sangat banyak jumlahnya yang diletakkan hampir di setiap ruang retoran. Lilin-lilin itu juga ada yang diletakkan di kolam renang. Sangat indah bagi Nara.
“Aigoo, aku tidak pernah melihat restoran seindah ini,” kata Nara sambil tersenyum kagum.
“Kau suka?” tanya Kris penasaran sambil tersenyum.
“Tentu saja,” jawab Nara. “Beruntung sekali aku diajak olehmu kesini.”
“Aku mengetahui restoran ini dari sepupuku,” kata Kris bangga. Mereka masih membicarakan tentang restoran itu. Setelah pembicaraan itu selesai, mereka memesan makanan dan minuman. Lalu, mereka makan setelah pesanan datang.

Kris mengantar Nara pulang ke rumahnya. Setelah sampai di depan rumah, Nara berkata, “Gomawo Kris-ah karena sudah mengajakku ke restoran seindah itu. Aku tidak menyangka kau mengajakku kesana. Biasanya aku yang selalu mengajakmu ke restoran seperti itu.”
“Ne, tapi kau tidak pernah mengajakku ke restoran itu.” ledek Kris.
“Aku tidak tau kalau ada restoran indah di daerah itu.”
“Yasudah, aku pulang dulu. Sudah malam,” Kris masuk ke mobilnya.
“Hati-hati ya,” kata Nara pada Kris. Lalu setelah mobil Kris jalan, ia masuk ke dalam rumah untuk istirahat dan tidur.
***
Hari ketiga dimulai, itu berarti sisa waktu tinggal 27 hari. Tetapi kelima saudara kandung itu masih belum mendapatkan pacar. Di hari ini, mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Sungmin dan Jungmin bekerja. Mereka berdua bekerja di perusahaan yang berbeda. Sungmin bekerja di Shinwa Group dan Jungmin bekerja di Kyungwa Group. Sementara tiga adiknya, Nahee, Nara, dan Hyeka masih kuliah. Nahee dan Nara kuliah di universitas yang sama, yaitu Seoul University, dan Hyeka kuliah di Inha University.
Mereka berlima sudah ada dihadapan meja makan untuk sarapan pagi. Kali ini, mereka sarapan dengan roti yang dipanggang dan diatasnya ditaburi coklat dan keju. Setelah sarapan, mereka pergi untuk bekerja dan kuliah.
***

                Jungmin sudah merasakan firasat buruk ketika ia mendengar pergantian presdir baru. Di hari pertama, presahaannya? Tunggu Chapter 3 nya ya~~ ^^v



               
                


Love or Hate My Sunbae? [Part 1]



Tittle    : Love or Hate My Sunbae? [Part 1]
Author  : @prisyeong9
Genre   : Romance, friendship, Comedy (dikit ._.v)
Cast      :  -Kim Namjoo [A Pink]
                -Lee Taemin [SHINee]
                -Kim Jong In / Kai [EXO K]
                 -Jung Soo Jung / Krystal [F(X)]





Don’t copas. Ini murni dari pemikiran author sendiri. Happy reading^^

-Namjoo POV-
Yak, sial. Aku berurusan lagi dengan Lee Taemin. Ia sunbae paling menyebalkan di sekolahku. Dia juga termasuk anak OSIS. Dia sangat-sangat membuatku sebal. Hmm.. mungkin karena tindakanku lusa kemarin. Dimana waktu ia mendapatkan tugas untuk mengurus siswa-siswi baru yang akan mengikuti MOS.

~Flashback~
“Perkenalkan, namaku Lee Taemin. Aku yang akan mengurus kalian dalam MOS. Kalian jangan macam-macam padaku. Aku tidak segan-segan akan melalukan suatu hal pada yang berani padaku. Lakukan perintahku dengan baik. Mengerti?” kata anak OSIS yang akan mengurusku dan teman-teman baruku dengan sok. Dari awal bertemu saja, aku sudah tidak suka dengan gerak-geriknya. Tanpa sadar, aku menanggapi perkataannya yang tadi
“hei! Tidak bisa begitu! Kami juga murid di sini. Kau jangan seenaknya saja!” tanggapku dengan tidak terima.
“Kau yeoja tidak tau sopan-santun! Kau tau kan kalau aku SUNBAEmu hah? Bicaramu berani sekali! Lihat saja setelah MOS! Aku akan berikan hadiah spesial untukmu!” Taemin mengeluarkan evil smirknya, sementara aku hanya menyesal atas tindakanku tadi. Aku sangat bodoh. Bodoh sekali. Aku pasrah dan berdoa, semoga setelah MOS  tidak terjadi hal yang menakutkan.
~End Flashback~

Aku berjalan menuju gerbang sekolah setelah bel berbunyi. Tapi sesuatu hal yang tidak aku sukai terjadi. Aku bertemu Taemin di koridor. Oh balak sekali hari ini. Dia melihatku, lalu aku berjalan cepat supaya dia tidak mencegatku. Tapi semuanya sia-sia, dia berhasil meraih lenganku. Aku berusaha melepaskan tapi itu mustahil, kekuatannya lebih besar dari pada kekuatanku.
“Apa maumu hah? Lepaskan aku! Aku mau pulang!” pintaku padanya sambil berusaha melepaskan tangannya dari lenganku.
“Apa mauku? Mauku sangat banyak terhadapku. Kau lupa dengan perbuatanmu lusa kemarin?”
“Tidak, aku tidak lupa. Tapi aku mau pulang sekarang!”
“Hei, tidak bisa seenaknya kau. Temani aku jalan-jalan,” dia menyeret lenganku dengan paksa dan cengkramannya kuat sekali. Sehingga sangat sulit untuk melepaskan lenganku dari tangannya. Aku hanya bisa menghela nafas dan pasrah.
-Namjoo POV End-

-Taemin POV-
Aku sudah merencanakan sesuatu untuk yeoja yang satu ini. Membawanya jalan-jalan. Aku tidak tau mengapa ide itu terlintas di pikiranku. Lalu aku membawanya masuk dalam mobilku dan menuju ke sebuah mall.
“Kau mau membawaku kemana?!” tanya Namjoo dengan gelisah.
“Sudahlah, kau diam saja. Aku tak suka jika kau berbicara terus, membuat telingaku panas,”
“Kau! Subae menyebalkan!”
“Aku bilang diam! Atau tidak, kau akan ku cium,” kataku sambil mengeluarkan evil smirk andalanku wakakakak. Akhirnya dia pun diam.
-Taemin POV End-

-Author POV-
Setelah mereka berdua sampai di mall, Taemin mengajak Namjoo ke tempat olahraga yang ada di mall tersebut. Namjoo sedari tadi hanya bisa memanyunkan bibirnya. Ia masih diam karena takut jika Taemin akan menciumnya *LOL.
“Kita sudah sampai. Tunggu aku sampai selesai baru kau boleh pulang. Aku mau ganti baju dulu, awas sampai kau kabur,” ancam Taemin. Namjoo masih terdiam dan memanyunkan bibirnya. Lalu Taemin menuju ruang ganti pakaian.
“Seenaknya saja orang itu. Kau kira aku pelayan atau pembantumu!” kata Namjoo pelan tapi tetap emosi jiwa sesudah Taemin menghilang menuju ruang ganti.
-Author POV End-

-Taemin POV-
Setelah berganti pakaian, aku segera kembali ke tempat Namjoo. Haha, dia ternyata tidak berani untuk kabur “Anak pintar. Jadilah seperti ini, kau lebih terlihat manis jika begini,” lalu aku meninggalkannya untuk olahraga (fitness).
-Taemin POV End-
-
Namjoo POV-
Astaga, dia sudah kembali dari ruang ganti. Tapi ada yang berbeda darinya, dia terlihat tampan dengan menggunakan kaos tak berlengan. Ya ampun tidak oh tidak. Aku tidak boleh berpikiran yang macam-macam.
“Anak pintar. Jadilah seperti ini, kau lebih terlihat manis jika begini,” gumam Taemin sambil melirikku. Entah mengapa pipiku terasa panas. Mungkin memerah karena kalimatnya tadi! Ada apa denganku, padahal baru kemarin lusa aku bertemu dengannya!
-Namjoo POV End-

-Author POV-
Namjoo sudah satu jam menemani Taemin di tempat itu. Dia mengantuk akibat rasa bosan yang sudah diambang batas. Dia tiba-tiba tertidur di kursi. Taemin yang melihat Namjoo tertidur segera membangunkannya dengan mengaketkan dirinya.
“Hei bangun! Kebakaran! Kebakaran!” Seru Taemin dengan seolah-olah akting sedang ada kebakaran hebat. Namjoo yang mendengar hal tersebut kemudian bangun dengan gelagapan dan gelisah.
“Mwo?! Mana ayo kita keluar dari sini!” dia menarik tangan Taemin menuju pintu keluar.
“Baboya! Aku hanya mengagetimu. Tidak ada kebakaran.”
“Ya! kau ini! Aku kira itu benar!” Namjoo yang dari tadi masih menggegam tangan Taemin pun langsung tersadar dan segera melepaskan genggaman mereka.
“Tidak perlu kau lepas juga tidak apa-apa,” Taemin berkata seperti itu lalu masuk ke tempat olahraga itu lagi dengan meninggalkan Namjoo sendirian. Namjoo juga mengikuti tindakan Taemin sambil memajukan bibirnya dan kesal. Setelah itu, Taemin berganti pakaian dengan seragamnya dan mengajak Namjoo pulang.
-Author POV End-

-Taemin POV-
“Dimana rumahmu?” tanyaku sambil menghidupkan mobil kepada yeoja yang duduk di sebelahku.
“Mengapa kau bertanya itu?” jawabnya dengan cuek.
“Aku mau mengantarmu pulang babo,” kataku dengan datar.
“Oh. Aku tinggal di apartemen dekat Seoul University,”
“Kau tinggal sendiri?” tanyaku lagi sambil mengendarai mobilku menuju apartemen Namjoo.
“Ani. Aku tinggal bersama kakakku,”
“Kau punya kakak?”
“Ne. kalau kau sendiri, punya kakak atau adik?” dia menoleh ke arahku. Aku membalas tolehannya sekilas lalu terfokus kepada jalan yang ada di depanku.
“Aku punya seorang adik. Dia sangat mirip denganku. Ya, memang ku akui dia mirip denganku Tapi aku lebih tampan dari pada dia,” pintaku dengan tersenyum. “Kakakmu masih sekolah?”
“Dia kelas 2 SMA. Lebih muda satu tahun dibanding aku,”
“Adikku juga 2 SMA.”
“Sepertinya dia lebih baik dari kakaknya. Tidak kejam,” yeoja itu membuatku kesal saja.
“Sok tau kau. Sudah sampai, cepat turun,” kita sudah sampai di depan apartemen Namjoo. Apartemen itu terlihat besar dan megah.
“Iya iya aku turun,” dia membuka pintu mobil dan turun dari mobil. “Gamsahamnida sunbae,” Namjoo membungkukkan badannnya tanda terima kasih.
“Ne cheonmaneyo,” aku menjalankan mobil menuju arah rumahku.
Sampai di rumah, aku masuk dan kudapati Kai sedang menonton televisi di ruang tengah. “Kau sudah pulang hyung?” ia menyadari kedatanganku.
“Kalau belum, aku tak akan masuk ke rumah ini,”jawabku datar.
“Aku juga tau kalau itu,” ia melanjutkan acara menontonnya, sedangkan aku naik menuju kamarku yang berada di lantai dua. Di kamar, aku mandi dan beristirahat.
***
-Namjoo POV-
Aku berbaring di atas ranjangku yang berukuran sedang dengan sprei berwarna biru laut serta memandangi laangit-langit kamarku. Tiba-tiba, pikiranku terbesit wajah sunbae menyebalkan itu. Oh sial sekali. Walaupun begitu, dia baik juga. Mengantarkanku pulang, eh tapi tunggu dulu. Dia kan yang mengajakku, dia juga yang harus mengantarkanku. Itu tindakan yang memang diharuskan. Terdengar suara ketukan yang berasal dari luar pintu kamarku.
“Masuk saja eonnie. Tidak dikunci,”
“Namjoo-ya, kau tidak seperti biasanya. Apa ada masalah?” Krystal eonnie bertanya kepadaku, seakan ia tau apa yang sedang kupikirkan.
“Ehm, ne. Masalah sekolah,” gumamku.
“Sekolah? Wae? Ceritakan pada eonnie,”
“Di sekolahku ada sunbae menyebalkan. Dia berbuat seperti itu hanya padaku saja. Itu bukan sepenuhnya salahnya, karna aku melakukan sebuah tindakan bodoh pada saat MOS,” aku menceritakan masalah yang kualami pada Krystal eonnie dengan selengkap-lengkapnya. Krystal eonnie sangat menyimak ceritaku layaknya ada gosip heboh yang sangat ingin diketahui publik.
-Namjoo POV End-

Give a comment please^^ Author ngepost part 2nya agak lamaan ya. Soalnya sibuk hehe. Tunggu kelanjutannya readers^^










Sabtu, 01 September 2012

Betting Love [Part 1]


Tittle     : Baetting Love [Part 1]
Author  : @prisyeong9
Genre   : Romance, Friendship, Sad, Family
Cast     : -Lee Sungmin [Super Junior]
              -Lee Jungmin
              -Lee Nahee
              -Lee Nara
              -Lee Hyeka
              -Lee Soonkyu / Sunny [SNSD]
              -Lee Hyukjae / Eunhyuk [Super Junior]
              -Cho Kyuhyun [Super Junior]
              -Wu Yi Fan / Kris [EXO M]
              --Park Chanyeol [EXO K]


Don't copas. Happy reading^^

Keempat gadis itu sedang duduk termenung di ruang tamu. Mereka sedang mikirkan taruhan yang dibuat Sungmin, kakak laki-laki mereka.
***
Sungmin baru saja pulang dari kantornya. Ketika melewati ruang tamu, ia bertemu dengan empat adik perempuannya yang sedang mengobrol dan meonton TV. Ia baru saja akan menuju tangga, tetapi langkahnya terhenti karena salah satu adiknya memanggilnya.
“Sungmin oppa,” panggil Jungmin.
Sungmin menjawab, “Mwo?”
“Mana wanita yang akan kau perkenalkan padaku? Kau berbohong ya? Pasti kau hanya mengarang cerita yang waktu itu,” kata Jungmin sambil tersenyum evil dan meremehkan.
“Aku tidak berbohong! Hanya saja..” kata-katanya terhenti setelah Hyeka mengatakan, “hanya saja belum dapat.”
“Hei diam kau anak kecil!,”
“Hei aku bukan anak kecil! Umurku sudah 20 tahun! Dasar ahjussi,” gumam Hyeka kesal.
“Apa kau bilang?!,”
“Sudah-sudah! Oppa, kau pasti berbohongkan? Mengaku sajalah pada kami. Umurmu itu sudah tua, tapi masih belum mendapatkan pacar,” balas Jungmin.
“Memangnya kalian berempat ini punya pacar? Tidak kan? Hah? Hah?” kata Sungmin marah sambil melotot. “Hmm, aku punya ide,”
“Ide apa?” tanya Nahee.
“Sebentar, bicaraku belum selesai!” Sungmin melanjutkan kata-katanya, “Begini, jika salah satu dari kita berlima lebih dulu mendapatkan pacar, maka dialah yang memenangkan pertaruhan. Hadiahnya uang 4000 won. Yang kalah harus membayar masing-masing 1000 won. Bagaimana? Setuju atau tidak kalian?” Sungmin menjelaskan panjang lebar.
“Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu?” tanya Nara kebingungan.
“Dari mana saja, kau bisa pinjam temanmu, memakai uang tabunganmu, atau meminta pada appa dan eomma,” kata Sungmin santai.
“Tapi, berapa waktu yang diberikan untuk mencari pacar?” tanya Nahee.
“Ehmmm.. 30 hari. Besok tanggal 15 januari, berarti batasnya sampai tanggal 14 februari. Bagaimana? Kalian setuju?”
“Okelah kalau begitu. Kami terima taruhan itu,” Jungmin menjabat tangan Sungmin.
***
                Mereka masih memikirkan hal itu. Jungmin menyesal telah menerima taruhan kakaknya. Ia mengaggap dirinya bodoh. Sekarang ia juga bingung harus mendapatkan pacar dari mana. Belum lagi kalau kalah, ia harus membayar 1000 won. Perasaannya tidak karuhan, sama seperti yang dirasakan tiga adiknya.
“Sudahlah, kita tidak usah memikirkan taruhan itu. Lebih baik kalian pergi ke kamar untuk tidur,” Jungmin menyuruh adik-adiknya tidur.
***
                Kelima saudara kandung itu sedang sarapan dengan roti tawar yang diberi selai coklat dan secangkir teh hangat. Kelimanya tidak kuliah maupun bekerja karena hari itu hari libur. Mereka sarapan dengan keheningan. Tanpa ada yang berbicara. Baru kali ini mereka sarapan tanpa suara. Masing-masing tidak ingin melontarkan kata-kata karena masalah taruhan itu.
“Kenapa kalian tidak bicara?” tanya Sungmin memecahkan keheningan. “Pasti memikirkan taruhan itu,” kata Sungmin meremehkan.
“Memengnya oppa tidak pusing memikirkan masalah taruhan itu?” Nara menanggapi.
“Tidak, aku biasa saja. Sudahlah jangan dipikirkan. Waktunya masih lama. Oh ya, aku lupa memberitahu kalian, jika kalian memalsukan pacar maka akan dikenahi denda 6000 won. Jadi, harus asli. Tidak boleh PALSU! Oh ya satu lagi, kalian berpacaran harus karena cinta, bukan karena uang.”
“Aigoo 6000 won?” Hyeka terkejut mendengar perlontaran Sungmin.
“Cinta?” tanya Nahee.
“Yap! 2 kali lipat dari uang taruhan, jadi jangan macam-macam untuk memalsukan pacar ,” kata Sungmin sambil menakut-nakuti adik-adiknya. “Dan jangan lupa, kalian berpacaran karena cinta bukan uang,” Sungmin melanjutakn kata-katanya.
***
Hyeka jalan-jalan di sekitar taman dekat rumahnya untuk menghilangkan masalah taruhan yang mengganjal di otaknya. Ia duduk disebuah bangku taman sambil memejamkan mata, menghirup udara, lalu mengeluarkannya. Menghirup lagi, keluarkan. Hal itu membantunya untuk tetap tenang. Hal yang dilakukannya setelah itu yaitu membeli ice cream yang bisa membantunya untuk sejenak berhenti memikirkan taruhan itu.
“Ice cream rasa vanila satu,” lalu penjual ice cream memberikannya. “Gamsahamnida” kata Hyeka. Lalu ia pulang ke rumah setelah membeli ice cream. Ketika berjalan masih tidak jauh dari taman, ia tersandung batu dan.. hap! Ia dan ice creamnya terjatuh ke tanah.
“Ahhh! Batu sialaaann!” lututnya terluka sehingga sulit untuk berdiri. “aduh, aduh, berdiri saja susah, bagaimana aku bisa pulang? Aigoo ice creamku,” ia menggerutu kesal. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang mengulurkan tangannya pada Hyeka.
“Kau tidak apa-apa?” tanya pemuda itu.
“Kakiku sakit jika dibuat untuk berdiri,” jawab Hyeka.
“Biar aku bantu,” pemuda itu membantu Hyeka untuk berdiri dan membawanya kembali ke taman. “Itu ada bangku, kita duduk di situ saja,” kata pemuda itu sambil tersenyum pada Hyeka.
“Kau duduk disini ya, aku akan segera kembali,” pemuda itu sekali lagi tersenyum pada Hyeka dan meninggalkannya.
“Iya,” Hyeka membalas senyumannya. Setelah ia menghilang Hyeka merasa, perasaannya lain ketika ia melihat senyuman pemuda itu. “Apa yang aku rasakan?” tanyanya pada diri sendiri.
Setelah menunggu selama 10 menit, pemuda itu datang dengan membawa sekantong barang yang Hyeka tidak tahu apa isinya.
“Aku kembali,” kata pemuda itu.
“Kau membawa apa?”
“Oh ini, perban dan alkohol untuk menyembuhkan lukamu,” tanpa basa-basi pemuda itu langsung mengobati lutut Hyeka.
“Omona, orang ini baik sekali,” batin Hyeka.
“Nah sudah, apa lebih mendingan?” tanya pemuda itu.
“Sudah. Gamsahamnida karena sudah menolongku,” Hyeka berdiri dan membungkukkan badan 90 derajat kepada pemuda itu.
“Iya sama-sama. Ngomong-ngmong siapa namamu?”
“Oh aku Hyeka, kau sendiri?”
“Aku Park Chanyeol. Salam kenal,”
“Salam kenal juga.”
“Maaf aku tidak bisa lama-lama. Aku pulang dulu ya Chanyeol-sshi. Gamsahamnida,” Hyeka melambaikan tangan pada Chanyeol. Dan Chanyeol membalas lambaian Hyeka.
***
Nara berdiri termenung di depan jendela Seoul Dance Organisation, tempatnya berlatih dance. Ia memikirkan taruhan menyebalkan itu. Ia tidak tahu akan mendapatkan pacar dan uang dari mana. “Taruhan menyebalkaann!” kata Nara kesal.
“Hei!!” kata Kris sambil mengagetkan Nara.
“Kau ini membuatku kaget saja!” Nara mendengus kesal.
“Mianhae Nara-ya. Oh ya ngomong-ngomong Kau kenapa? Tanya Kris, teman Nara sambil mengerutkan kening.
“Aku bingung bagaimana harus mengatakannya padamu, karena ini masalah yang sangat gila.”
“Hah? Separah itukah?,” tanyanya heran.
“Yah begitulah, yasudah Kris aku pulang dulu. Sampai ketemu di kampus hari Senin,” Nara melambaikan tangan pada Kris.
“Ya, sampai ketemu juga, hati-hati,” Kris membalas lambaian Nara.
***
Nahee melangkah menuju kamar Jungmin. Ia mau menanyakan apakah kakaknya itu sudah mendapatkan ‘seorang’ pacar atau belum. Lalu ia membuka pintu kamar Jungmin.  
“Eonni, kau sudah mendapatkan pacar?” tanya Nahee pada Jungmin.
“Tentu saja belum, kau sendiri?” Jungmin balas bertanya.
“Belum,” jawab Nahee dengan nada sedih.
“Hmm, aku penasaran apakah Sungmin oppa sudah mendapatkan pacar atau belum,” pinta Jungmin tersenyum evil.
“Haha iya, pasti Sungmin oppa belum mendapatkan pacar,” Nahee menanggapi. “Yasudah aku balik ke kamarku, anyeonghi jumuseyo Jungmin eonni.”
“Ne, anyeonghi jumuseyo Nahee-ah.”

Apakah mereka berlima bisa mendapatkan pacar dalam waktu 30 hari? Dan siapakah yang akan memenangkan taruhan itu? Tunggu kelanjutan ceritanya~~ ^^


               













              

Saranghae


Tittle    : Saranghae
Author  : @prisyeong9
Genre   : Romance, Oneshoot
Cast     : -Lee Hyeka
             -Kim Ryeowook [Super Junior]


Don’t copas. Happy reading ^^



Kuliah Hyeka sudah selesai, atinya semua mahasiswa maupun mahasiswi boleh pulang. Ia pulang melewati taman belakang kampus karena ada dosen yang menyuruhnya untuk ke ruangan dosen tersebut. Saat pulang, ia tak sengaja melihat Ryeowook yang sedang duduk di taman belakang kampus. Hyeka berjalan cepat karena ingin menghindar dari Ryeowook. Tetapi Ryeowook melihatnya dan sekarang mengejarnya. Hyeka semakin mempercepat langkah, tetapi lengannya berhasil ditangkap oleh Ryeowook. 
“Tunggu Hyeka, kau salah paham!” kata Ryeowook.
“Apanya yang salah paham? Sudah jelas-jelas kau  berpegangan tangan dan saling pandang dengan wanita lain. Aku melihatnya kemarin!” Hyeka berkata sambil berusaha melepaskan cengkraman Ryeowook.
“Kau salah paham. Itu adalah sepupuku, aku membantunya untuk latihan drama musical” gumam Ryeowook berusaha meyekinkan Hyeka.
“Sepupu siapa? Kenapa aku tak pernah melihatnya? kenapa kalian sampai berpegangan tangan dan saling pandang? Apakah drama musical harus melakukan itu? Apa kalian sepupu yang saling menyukai? Tidak masuk akal!” kata Hyeka panjang lebar karena emosi yang tidak terkendali.
“Dia sepupuku yang berasal dari Beijing. Ia sedang liburan di Korea. Waktu itu dia memintaku untuk berlaih drama musicalnya denganku. Sungguh!” jawab Ryeowook berusaha meyakinkan Hyeka.
“Aku tidak peduli! Sekarang lepaskan tanganku!” bentak Hyeka.
“Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau percaya padaku!” 
“Kalau kau tidak melepaskannya, aku akan berteriak!” ancam Hyeka. Akhirnya Ryeowook melepaskan tangan Hyeka. Lalu Hyeka pun pergi dari hadapan Ryeowook.
***
Saat di kamar, Hyeka terus menangis dan menangis memikirkan masalahnya dengan Ryeowook. Ia tak tahu apa yang harus ia perbuat. Apa mungkin yang dikatakan Ryeowook itu benar?
***
Hari ini adalah hari libur. Hyeka mencoba mereflekskan perasaannya dengan berjalan-jalan ke taman dekat rumahnya. Di taman itu ada bunga sakura yang sedang mekar, itu hal yang paling disukai Hyeka. Saat ia melihat bunga sakura, ia teringat pada Ryeowook. Dulu, Ryeowook pernah mengajaknya ke taman Sakura tepat saat bunga itu mekar. Hyeka  senang saat itu, karena itu pemandangan yang sangat cantik. ‘Bunga Sakura adalah bunga yang mengingatkanku padamu’ gumam Hyeka dalam hati dengan sedih.
***
                Hyeka mendengarkan lagu lewat ipodnya setelah pulang dari taman. Ketika ia memutar lagu kedua, handphonenya berdering. Ada telepon masuk. Telepon itu dari Jungmin, kakak Ryeowook. Ia lalu mengangkat telepon itu.
“Yoboseyo eonni, ada apa?” kata Hyeka dari telepon.
“Kenapa kau tidak datang ke bandara sekarang?” tanya Jungmin heran.
“Memang ada apa di bandara?” tanya Hyeka bingung.
“Astaga! Apa Ryeowook tidak memberitahumu kalau ia akan ke Canada sekarang?” Jungmin terkejut karena adiknya tidak memberitahu Hyeka tentang keberangkatannya ke Canada.
“Benarkah itu?! Yasudah kalau begitu aku akan ke bandara sekarang!” Hyeka sangat sangat histeris setelah mendengar berita dari Jungmin. Tanpa basa-basi lagi, ia keluar dari kamar dan menhidupkan mobilnya untuk ke bandara.
***
                Setelah sampai di bandara, ia mencari keberadaan Jungmin. Ia mencari dengan tergesa-gesa. Akhirnya ia menemukan Jungmin  yang berdiri di ruang tunggu.
“Eonni dimana Ryeowook sekarang?” tanya Hyeka dengan nafas tengah-engah.
“Sekarang dia sudah di tempat pengecekan paspor dan barang!  Cepatlah kesana Hyeka!” gumam Jungmin gelisah.
 menangis dan melambaikan tangan.
***
Dua tahun berlalu. Hyeka bersiap-siap untuk ke bandara. Hari ini ia sangat gembira karena Ryeowook pulang ke Korea setelah melanjutkan studynya di Canada.
Setelah sampai di bandara, ia duduk di ruang tunggu untuk menunggu kedatangan Ryeowook. Dan 5 menit berlalu, Ryeowook muncul dihadapannya. Ryeowook memakai celana jeans panjang dan jaket berwarna hitam. Rambutnya juga berubah menjadi jabrik dan berwarna merah. Ia terlihat gembira.
“Hai,” sapa Ryeowook dengan tersenyum lebar.
“Hai,” jawab Hyeka. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung memeluk Ryeowook dengan erat. “Aku merindukanmu!” gumam Hyeka senang.
“Aku juga sangat merindukanmu,” jawab Ryeowook juga senang. Mereka berpelukan kurang lebih selama 1 menit karena itu membantu melepaskan segala kerinduan yang dialami masing-masing.
“Ayo kita ke taman Sakura,” ajak Ryeowook yang melepaskan pelukan.
“Ayo!” Hyeka menerima ajakan Ryeowook. Mereka pun berjalan sambil bergandengan tangan.
“Di taman nanti, aku ingin membeli ice cream, permen kapas, ramen, kentang goreng, daaan berfoto denganmu!” pinta Hyeka dengan tetap berjalan dan menggandeng tangan Ryeowook.
“Kau ingin berfoto denganku? Apa kau fansku?”tanya Ryeowook bercanda.
“Iya! Aku fansmu. Hati dan cintaku adalah fansmu. Aku juga sangat mencintaimu dan menyayangimu,” jawab Hyeka sambil melepaskan gandengan dan berjalan lebih dulu menuju parkiran mobilnya.
“Hei tunggu aku chagiya!” kata Ryeowook mengejar Hyeka dengan perasaan yang sangat behagia.
                Jika kalian mencintai sesorang yang sangat kalian cintai, percayalah padanya. Jangan bersikap salah paham dahulu. Sebab Penyesalan itu selalu di akhir.Orang yang sangat kalian cintai itu pasti bersungguh-sungguh dan berusaha tidak akan pernah menyakiti perasaan kalian.

TamatHh/

Gimana ceritanya? Mian kalo jelek -_-v Give a comment ne^^

Selasa, 21 Februari 2012

♡ 20-02-12 ♡


“Wonderful day, good day, interesting day, beautiful day, exited day.” I just say it again n again.
Kemarin, sekolahku kedatangan tamu dari luar negeri. Yak! Luar negeri itu tepatnya Korea Selatan. Tamu tersebut terdiri dari 3 siswa dan 4 siswi dari Busan (kota yang ada di KoreaSelatan). Ada juga 2 tamu lain, yang kayaknya kepala sekolah (laki2) dan 1 guru (perempuan).
                Pertama kali lihat bis yang ditumpangi tamu2 dari Korea dateng, langsung histeris sendiri~ Nggak tau mau ngomong apa. Terus tamu2nya turun dari bis. Yang keluar pertama itu guru perempuannya, terus ada 1 orang mungkin dia jadi penerjemah, lalu dilanjutin kepsek, dan murid2nya. Di pikiran cuma bisa bilang “OMOOO! YA ALLAH! OH MY GOD!” *maap lebay -_-v*. Terus aku bilang ke Kinan (temen) “Nan! Orang Korea Nan!” sambil histeris. Kinan jawabnya juga histeris “He iya Pris!”. Aku ngomong lagi ke dia sambil nunjuk siswa yang tinggi pake kacamata “Eh yang tinggi pake kacamata ganteng ya!”. “Aku suka yang gak pake kacamata!” dia nunjuk siswa yang gak pake kacamata.
Setelah perbincangan itu, muncul pertunjukan dari Rholaz (sekolahku). Sekolahku menampilkan tarian yang sudah pasti berasal dari Jawa Timur (aku gak tau nama tariannya). Pertunjukannya sekitar 20 menitan, lamaa banget. Aku yang jadi tim penyambutan sampe cape berdiri nungguin pertunjukannya -_-. Eits, tapi pertunjukannya bagus banget. Pantes aja ekskul nari terus2an menang, orang narinya juga the best! Di sela2 pertunjukan, aku ngeliatin murid2 dari Korea. Mereka ada yang ngambil foto (pertunjukan tari), senyum2 kagum, dan komentar gak jelas *yaiyalah gak jelas, ngomongnya aja pake bahasa korea*.
Sehabis pertunjukan, tamu2 diajak ke ruang guru. Aku yang jadi tim penyambutan (berdiri di depan), otomatis mereka lewat di depanku. Ada 1 siswi yang lewat di depanku mau ke ruang guru, eh gak sengaja barang bawaannya mau jatuh (tas dan semajam meja lipat kayu). Nah terus dibenerin sama siswinya. Pas ngebenerin.... jeng jeng jeng.... dia ada di depanku pas! Lumayan lama juga sih, mungkin 10 detik~ Gara2 si siswi itu ngebenerin tasnya, temen2nya yang ada di belakang juga ikut tersendat. Ahahay~ beruntung deh itu barang bawaan mau jatuh wkwk, soalnya itu jadi kesempatan buat aku. Nah, dibelakang si siswi itu, kebetulan temennya yang ada dibelakang itu laki2.  Aku bilang dalem hati (soal anak yang laki2) “Ini anak nyantai banget kalo jalan. Pake siul2 segala lagi. Mukanya juga agak evil *inget kyu*”.
Yah, setelah itu mereka jalan menuju ruang guru. Katanya, mereka lihat2 mading juga. Di ruang guru, para tamu sih katanya makan juga. Sambil nunggu tamu2, para tim penyambutan duduk2 buat menghilangkan capek *termasuk ane heheh*. Waktu duduk2, aku sama temen2 komentar tentang orang2 korea tadi. Aku bilang lagi ke kinan “Nan, kamu tau yang pendek pake kacamata? Itu lho nyante banget kalo jalan. Pake siul2 lagi,”. Kinan bales “Oh iya2 aku tau,”. Aku ngomong lagi “mukanya lho evil kayak kyu”. Lalu aku tanya ke Nies, “Nies, menurutmu yang ganteng yang mana?”, Nies jawab “yang gak pake kacamata lho ganteng,”. “Biasmu sama kayak kinan” komentarku. 30 menit berlalu setelah ‘mbambung’ nungguin tamu makan, mereka keluar dari ruang guru mau menuju ke aula. Tim penyambutan panik kayak ada razia bencong soalnya pas nungguin tamunya makan, mereka pada kabur dari barisan masing2. Setelah berpanik-panik ria, tim penyambutan baris rapi lagi. Terus orang Koreanya jalan menuju ke aula~ otomatis aku ketemu lagi sama mereka~. Pas mereka ke aula, tim penyambutan yang berdirinya di paling belakang itu ngikutin tamu koreanya (jalan baris di belakangnya). Aku yang baris di depan jadinya ketinggalan jauh sama barisan orang Korea. Dan sialnya, pas udah masuk ke aula, aku jadi duduk di barisan belakang T-T. Udah mata minus, kacamata juga gak jelas eh malah dapetnya di belakang. Aku ngomong ke kinan sama nies “Sial kita jadinya duduk di belakang”. Kinan nimpali “enak ya Kurnia duduknya di depan bisa lihat jelas orang Koreanya,”. “Iya” jawabku sama Nies.
Di aula juga ada murid2 (Rholaz) kelas 7 dan 8 yang gak ikut jadi tim penyambutan. Aula jadi makin ramai, sempit, dan very hot! Di udara yang very hot itu, pertunjukan kedua tampil. Pertunjukan itu ditampilkan Icha, Dyfa, Sasi, dan kawan2 lain yang tergabung dalam grup karawitan. Mereka nembang lagu Jawa. Setelah nembang selesai, Dyfa nyinden. Suaranya merdu banget~ Semua pada takjub.
Pertunjukan kedua mungkin membutuhkan waktu 30 menit. Lumayan lama juga. Setelah pertunjukan dari grup karawitan, grup kolintang tampil. Icha tampil lagi dengan grup yang baru. Aku seneng banget pas mereka bawain lagunya kotak sambil main kolintang. Bagus banget. Pertunjukan keempat diisi dengan grup paduan suara. Keren abis buat penampilan yang satu ini! Suara mereka bikin aku iri -_-. Di pertunjukan keempat ini, grup padus gak hanya nyanyi, tapi juga ada gerakan semacam ekspresi (tarian). Good job deh buat grup padus~ Pertunjukan berikutnya diisi dengan grup PSHT (semacam silat). Dyfa main lagi, tapi kali ini tampil dengan ‘keekstriman’ yang luar biasa. Dia silat sambil bawa pisau. Suasana jadi tegang waktu itu. Habis penampilan solonya dyfa, ada 2 siswa PSHT yang nampilin adu silat. Mereka juga tanding bawa pisau. Ngeri deh pokoknya~ Setelah tanding, ada penampilan 3 siswa PSHT yang juga nampilin tanding sambil bawa pisau. Sama2 ngeri deh~. Dan penmpilan terakhir grup PSHT adalah semacam pertandingan lagi, tapi itu terdiri dari 5 pasangan. Kalo gak salah 3 pasang laki2, dan 2 pasang perempuan. Alhamdulillah yang penampilan terakhir gak bawa pisau -_-.
Waktu grup PSHT selesai tampil itu, kan ada sela2 waktu. Kurnia noleh ke aku, kinan, sama nies. Dia bilang “He maju sini lho,”, trus kinan nanggepin “emang boleh?”, si Kurnia jawab “boleh kok. Mumpung ada tempat kosong.”. Akhirnya kinan maju sambil lewat di sela2 jalan yang padahal itu didudukin sama murid2 (duduknya di lantai). Terus ada temenku satu lagi, Albi bilang “Kamu gak maju sekalian pris?”, aku jawab “yaudah aku maju aja sekalian”. Setelah bilang itu, aku maju kayak yang dilakuin kinan tadi. Pas aku maju anak laki2 bilang “hee maju2 aja ya”, aku gak peduliin itu omongan. Yang penting aku bisa lebih deket sama orang Korea. Pas udah sampe di tempat kurnia dan kinan berada, aku ngomong gini ke Kinan “nan kita kok ngawur ya ngelangkah-langkahin anak2,” , kinan bales “kita gak ngawur pris, tapi kurang ajar,” langsung deh aku ngakak setelah dia bilang itu *bagi yang membaca cerita ini jangan ditiru ya adegan berbahaya itu*. Bersyukur banget deh bisa duduk di depan soalnya lebih deket sama orang koreanya. Mungkin 1 meter lah~
Dan, penampilan selanjutnya muncul dari grup samroh. Jujur aku gak terlalu suka sama penampilannya, soalnya gak ada ekspresi sama sekali *maap ya ._.v*. Pas grup ini tampil aku ngeliat ada 1 siswa korea yang joget2in kepalanya wkwk. Eh itu ternyata si evil~ Aku mikir “hmm, si evi ganteng juga ya. Yaudah deh ganti bias jadi dia aja”. Setelah pemikiran itu, aku ngomong sambil senyum2 ke kinan sama kurnia “eh aku ganti bias. Sekarang aku jadi suka sama yang pendek pake kacamata”. Aku tanya ke kurnia, dia suka siapa diantara 3 siswa itu “Kur, kamu suka siapa diantara 3 siswa itu?”, dia jawab “aku suka yang tinggi pake kacamata. Dia ganteng~”, aku naggepin pernyataannya “aku juga suka itu pertamanya, tapi sekarang ganti satunya ke yang pake kacamata”. Tiba2 kinan bilang “haduuh biasku unyu2 ya,”, aku nanggepin “emang dimana dia sekarang?”, kinan jawab sambil mulai histeris “itu sembunyi di balik keyboard. Aku pengen lari ke dia terus meluk diaaa”. Aku nimpalin “aku jugaaa! Pengen lari ke oppa yang itu! Jarakku kan deket sama diaa!”.
Selesai pembicaraan itu, tiba2 ada pertunjukan yang tak terduga-duga. Pertunjukannya berasal dari tamu korea! Yang pertama, pertunjukan di tunjukin sama biasku, biasnya kurnia, biasnya kinan, dan 2 siswi. Mereka main alat musik tradisional Korea gitu deh. Alat musiknya itu kayak gendang tapi bentuknya lingkaran dan agak lepih tipis. Tadi kan aku di awal cerita, ‘eh gak sengaja barang bawaannya mau jatuh (tas dan semajam meja lipat kayu’, nah isi tasnya itu ternyata alat musik. Ternyata, meja kayu itu fungsinya buat menopang gendangnya (aku gak tau sebutan aslinya =,=v) tadi. Cara main alat musik itu, dengan cara dipukul pake stik (tapi bukan stik drum). Pas mereka main (alat musik), di tengah2, ada kejadian memalukan. Kan pas mereka main alat musik, itu juga diputerin lagu tradisional Korea, nah di tengah2 itu lagunya eror. Waktu eror itu malah denger suara bising “ngiiiiiiiiiiinnnngggggggg” lumayan lama, sekitar 2 menitan lah. Aku bilang ke temen2 “haduh ada2 aja sih. Pake mati segala,”. Pas ada bunyi bising, kelima murid itu kebetulan kan menghadap ke belakang sambil ngangkat stik, biasku (siswa yang pendek kacamata) itu terus mertahanin itu gaya.  Padahal yang lainnya pada bubarin itu gaya. Hahaha.
2 menita berlalu, mereka nerusin itu pertunjukan. Tapi tetep pada pertunjukan main musik. Pokoknya keren deh alat musik tradisional Korea! Apa lagi yang main oppaku tercinta (´`ʃƪ). Setelah pertunjukan main alat musik, tiba2 ada kejadian yang mengagetkan. Salah satu siswi yang main alat musik ada yang nangis. Ternyata nangisnya itu karena hidungnya mimisa. Semua orang jadi panik waktu itu *termasuk aku*. Untung aja deh mimisannya gak lama.
Lalu, pertunjukan selanjutnya masih ditampilkan dari murid Korea. Kali ini yang nampilin 2 siswi yang gak ikut main alat musik. Mereka nampilin bela diri alias taekwondo. Tapi pas taekwondo, mereka diiringi lagu Gee-nya SNSD sama Sorry Sorry-nya Suju! Aku juga kaget sih pas denger hehe. Aku, kinan, kurnia juga ikutan nyanyi~ Apalgai pas lagu Sorry Sorry, wah makin kenceng deh nyanyinya~ Aku aja sampe terharu pas nyanyi lagu Sorry Sorry heheh. Oh ya, ada lagi lagu ketiga. Itu lagu mungkin emang buat ngiringi taekwondo (lagu aslinya). Singkat kata, aku suka dengan penampilan eonni2 yang main taekwondo~ Keren eonn!
Eiiiitss, masih ada lagi lho penampilan dari murid Korea! Kali ini semuanya tampil. Mereka nyanyi lagu Korea *aku gak tau lagu apa itu* dan lagunya Afgan yang Terima Kasih Cinta. Semua orang yang ada di aula ikutan nyanyiin lagu Terima Kasih Cinta sambil tepuk2 dan melambaikan tangan. Berasa suasana persaudaraan dan persahabatan semakin mengikat~
Sehabis nyanyi Terima Kasih Cinta, semuanya disuruh bubar :( . Huaa gak rela kalo murid2 Koreanya pulang. Tapi sebelum mereka pulang, murid2 dari sekolahku boleh foto bareng, ngobrol, salaman, dll. Sialnya aku gak bisa foto sama mereka :( , padahal aku pengen banget -__,- *yasudahlah pris memang takdir*. Enak banget si Kinan bisa foto sama mereka -_-. Tapi tunggu dulu, aku masih bersyukur bisa salaman sama biasnya Kinan sama Kurnia >,<. Tapi aku gak dapet salaman dari biasku sendiri hiks hiks. Gak papa deh, syukur2 masih bisa salaman, dari pada gak dapet apa2 *menghibur diri sendiri*. Momen2 yang sangat menyenangkan itu cuman terjadi sekitar 10 menit-an. Sebentar banget bagi aku dan temen2. Setelah itu, mereka keluar dari aula dan menuju ke bus *transport mereka* buat pulang. Aku, kurnia, sama kinan pastinya ngejar itu murid2 Korea pastinya. Pas mereka masih nyampe gerbang, aku sama kinan ngucapin “gamsahamnida” berkali-kali. Eh gak taunya dijawab sama salah satu siswinya. Aku sih gak seberapa denger dia jawab apa, karena ngomongnya pelan banget. Tapi sih kayaknya dia jawab “cheonma”. Gak sia2 aku ngomong sampe teriak2 tapi dijawab kkkk~ Yap, setelah itu mereka semua masuk bus dan pergi dari sekolahku :( . Semua siswi dari sekolahku pada bubar deh dari gerbang sekolah dan pulang. Aku sama temen2 sebelum pulang, pastinya ngantin dulu *biasa*. Kami cerita2 tentang murid2 Korea tadi~ Singkat cerita, perasaanku seneng banget bisa ketemu sama murid2 dari Korea :) .

Minggu, 08 Januari 2012

Chunji Diterima Di Universitas Hanyang


asianpopcorn.com
Chunji, namanya mulai dikenal publik setelah bergabung dalam boyband Top Teen. Karir boyband ini  semakin melambung setelah sukses dengan lagunya Don't Spray Perfume. Chunji  juga terkenal karena foto-fotonya yang mirip dengan anggota 2 PM Nichkhun.
Selain dikenal  sebagai seorang penyanyi. Ia juga  jago dalam masalah acting seperti dalam videonya Don't Spray Perfume. Nggak hanya itu aja, yang membuat aktor tampan ini semakin terkenal. Sekarang ia telah diterima di Universitas terkenal Hanyang. Prestasi ini semakin melambungkan namanya.
Sebelum diterima di Universitas Hanyang, ia juga mengikuti serangkain tes. Ia melewati putaran pertama untuk fakultas musik. Dengan persaingan yang sangat ketat. Bisa diibaratkan 484: 1. Hanya 5 orang yang diterima dari jumlah pendaftar mencapai 2424. Prestasi yang sangat membanggakan.
Menurut kabar yang beredar aktor tampan satu ini bisa diterima karena prestasinya yang ia miliki. Tidak ada unsur monopoli di dalamnya. Semua itu berkat usaha kerasnya.

Senin, 02 Januari 2012

TEEN TOP Rilis Konsep Foto Ricky & Chunji



Setelah merilis teaser video + foto grup dan tracklist mini album mereka, kini grup TEEN TOP kembali merilis teaser foto Ricky dan Chunji.
Foto yang dirilis melalui homepage resmi TEEN TOP ini masih menggunakan konsep yang sama dengan konsep foto sebelumnya. Berikut ini teaser MV “Driving Me Crazy” jika masih ada yg belum lihat :
Cre video + foto : TeenzOnTop@YT + TEEN TOP Official Website via AKP
Indo trans by : Hera@KOREANINDO
TAKE IT OUT WITH FULL CREDITS!!!!!